Awal Mula Banjo Ditemukan Sejarah Hingga Pengertian Dari chordophones – Banjo ialah perlengkapan nada petik semacam gitar dengan ruang ataupun gerong resonator yang biasanya berupa bundar. Dataran resonator ditutup dengan jaringan yang dibuat dari susunan pipih kulit binatang ataupun plastik, serta di atasnya ada kabel yang berjumlah 4 hingga 6. – classicbanjo.com

Awal Mula Banjo Ditemukan Sejarah Hingga Pengertian Dari chordophones

Banjo terkategori perlengkapan nada Perlengkapan nada menggosok, perlengkapan nada menggosok, ataupun kordofon merupakan perlengkapan nada yang menciptakan suara dari senar yang bergerak kala seseorang player memainkan ataupun membunyikan senar dengan metode khusus.

Musisi memainkan sebagian perlengkapan nada senar dengan memetik senar dengan jemari ataupun plektrum—dan yang yang lain dengan memukul senar dengan martil kusen enteng ataupun dengan menyikat senar dengan busur. Di sebagian instrumen keyboard, semacam harpsichord, musisi memencet tombol yang memetik senar.

Perlengkapan nada lain menciptakan suara dengan memukul senar, semacam piano. Dengan instrumen yang ditekuk, player menarik busur bulu jaran yang bercorak kemerah- merahan melewati senar, menyebabkannya bergerak. Dengan hurdy- gurdy, musisi memutar cakra yang ujungnya memegang senar.

Sebagian perlengkapan nada menggosok paling utama dipetik, semacam harpa serta bass listrik. Dalam desain pengelompokan perlengkapan nada Hornbostel- Sachs, yang dipakai dalam organologi, perlengkapan nada menggosok diucap chordophones. Ilustrasi lain tercantum sitar, rebab, banjo, mandolin, ukulele, serta bouzouki.

Di beberapa besar instrumen senar, fibrasi dikirimkan ke tubuh instrumen, yang kerap kali mencampurkan sejenis zona berlubang ataupun tertutup. Badan instrumen pula bergerak, bersama dengan hawa di dalamnya. Fibrasi tubuh instrumen serta lubang ataupun ruang tertutup membuat fibrasi senar lebih terdengar oleh player serta pemirsa.

Baca Juga : Perkembanganya Banjo Dengan Alat Musik Country

Badan beberapa besar instrumen string berlubang. Tetapi, beberapa—seperti gitar listrik serta instrumen lain yang memercayakan amplifikasi elektronik—mungkin mempunyai bentuk tubuh kusen keras keras sekalian perlengkapan nada petik, dimana pangkal bunyinya berawal dari susunan kabel ataupun senar yang dimainkan dengan metode dipetik.

Dikala memainkan banjo, supaya suara yang diperoleh terdengar lebih keras serta bersih umumnya dipakai plektrum ataupun pick ialah barang kecil berbahan plastik ataupun material lain yang dibangun latar menyamai bidang 3 ataupun tetes air.

Dimensi serta wujud plektrum ataupun pick bermacam- macam, terkait pula dengan tipe perlengkapan nada yang hendak dipakai. Pada perlengkapan nada banjo, metode menggenggam pick merupakan dengan menyelipkannya di antara akhir jari- jari pemetik. Kabel banjo biasanya dimainkan dengan memakai bunda jemari, telunjuk, serta jemari tengah, sebaliknya jemari manis dan anak jari terletak di bagian kepala perlengkapan musiknya.

Adanya perlengkapan nada banjo dalam kancah nada bumi berhubungan dengan asal usul perbudakan di Afrika. Para budak membuat perlengkapan nada dari kusen yang diberi kabel ataupun senar di atas gerong resonator berpenutup kulit kambing.

Perlengkapan nada yang ialah cikal akan banjo ini mulai dipublikasikan serta dimainkan oleh mereka dekat tahun 1500- an. Julukan banjo diprediksi berawal dari sebutan“ mbanza kimbundu”, tetapi sebagian pakar bahasa menyatakannya selaku menyesuaikan diri dari artikulasi dalam aksen Portugis“ bandore” ataupun“ bandurria”( Spanyol). Opini lain melaporkan mungkin berawal dari sebutan“ bamboo” di Afrika Barat.

Perlengkapan nada banjo memimpin musik- musik berumur Amerika serta kerap dimainkan dalam nada country, folk, Irish traditional, dan blue grass. Orang Amerika menekuni banjo dari para budak Afrika kepunyaan mereka. John Allan Wyeth, seseorang pakar operasi, dalam catatannya menulis kalau dikala sedang kecil beliau sempat menekuni metode memainkan banjo dari seseorang budak.

Pemakaian banjo bersenar 5 di atas pentas pementasan nada Amerika awal kali dicoba oleh Joe Walker Sweeney, tahun 1830 di Appomattox Court House, Virginia. Banjo setelah itu dipublikasikan ke Inggris oleh American Virginia Minstrels dekat tahun 1840- an, serta warga nada di negeri Istri raja Victoria menerimanya dengan bersemangat besar.

Banjo sama dengan tipe nada country ataupun balada yang terkenal di Indonesia dekat tahun 8 puluhan. Salah satu musisi yang lengket dengan perlengkapan nada banjo serta nada country merupakan Tantowi Yahya. Beliau jadi simbol nada country di Indonesia dekat akhir 9 puluhan, dengan bentuk gamis kotak- kotak, sepatu boot kulit, topi koboy, serta banjo. Sayangnya tipe nada country ataupun balada di Indonesia takluk bersaing dengan jenis nada pop, rock, serta dangdut.

Sejarah

Asal- usul awal

Banjo modern berawal dari instrumen yang diperkirakan sudah dipakai di Karibia semenjak era ke- 17 oleh banyak orang yang diperbudak yang didapat dari Afrika Barat. Rujukan tercatat mengenai banjo di Amerika Utara timbul pada era ke- 18, serta instrumen itu jadi terus menjadi ada dengan cara menguntungkan semenjak dekat suku tahun kedua era ke- 19. Sebab banyak orang Amerika Selatan yang diperbudak dibawa ke situ oleh Portugis, mereka bisa jadi bawa buah pikiran mengenai instrumen itu.

Sebagian klaim mengenai etimologi julukan” banjo” sudah terbuat. Ini bisa jadi berawal dari tutur Kimbundu mbanza, yang ialah instrumen senar Afrika yang dimodelkan sehabis banza Portugis: suatu vihuela dengan 5 rute 2 senar serta 2 senar pendek yang lain. Kamus Bahasa Inggris Oxford melaporkan kalau itu berawal dari artikulasi aksen bandore Portugis ataupun dari anglicization dini bandurria Spanyol.

Bermacam instrumen di Afrika, tercantum kora, mempunyai kepala kulit serta badan labu( ataupun cangkang seragam). Instrumen Afrika berlainan dari banjo Afrika Amerika dini dalam perihal leher tidak mempunyai fingerboard style Barat serta baji tuning, melainkan mempunyai leher gayung, dengan string yang menempel pada leher dengan loop buat tuning.

Banjo dengan fingerboards serta tuning baji diketahui dari Karibia pada dini era ke- 17. Sebagian pengarang era ke- 18 serta dini era ke- 19 menorehkan julukan instrumen ini dengan bermacam metode semacam bangie, banza, bonjaw, banjer serta alur. Instrumen yang mendekati dengan banjo( misalnya, sanxian Tiongkok, shamisen Jepang, tar Persia, serta sintir Maroko) sudah dimainkan di banyak negeri. Saudara lain yang bisa jadi dari banjo merupakan akonting, kecapi orang berduri yang dimainkan oleh kaum Jola dari Senegambia, serta ubaw- akwala dari Igbo.

Instrumen seragam tercantum xalam Senegal serta ngoni dari area Wassoulou tercantum bagian dari Mali, Guinea, serta Tepi laut Gading, dan alterasi yang lebih besar dari ngoni yang diketahui selaku gimbri yang dibesarkan di Maroko oleh orang Afrika Sub- Sahara Gelap.( Gnawa ataupun Haratin).

Dini, banjo yang dipengaruhi Afrika dibentuk di dekat badan labu serta leher gayung kusen. Instrumen- instrumen ini mempunyai jumlah senar yang bermacam- macam, walaupun kerapkali tercantum sebagian wujud drone. Lukisan sangat dini yang dikenal, ca. 1785–1795, mengenai orang yang diperbudak memainkan perlengkapan nada mendekati banjo( The Old Plantation) membuktikan perlengkapan nada 4 senar dengan senar keempat( bunda jemari) lebih pendek dari yang lain.

Masa biduan, 1830- an–1870- an

Di Selatan saat sebelum perang, banyak orang kulit gelap yang diperbudak memainkan banjo serta mengajari para budak mereka metode membawakannya. Dalam memoarnya With Saber and Scalpel: The Autobiography of a Soldier and Surgeon, pensiunan serta pakar operasi Konfederasi John Allan Wyeth ingat berlatih memainkan banjo selaku seseorang anak dari orang yang diperbudak di perkebunan keluarganya. Orang lain yang berlatih main dari orang Afrika- Amerika, bisa jadi pada tahun 1820- an, merupakan Joel Walker Sweeney, player biduan dari Appomattox Court House, Virginia.

Sweeney sudah dikreditkan dengan meningkatkan senar ke banjo Afrika- Amerika 4 senar, serta memopulerkan banjo 5 senar. Walaupun Robert McAlpin Williamson merupakan banjoist kulit putih awal yang didokumentasikan, pada tahun 1830- an Sweeney jadi player kulit putih awal yang memainkan banjo di atas pentas.

Pementasan nada Sweeney terjalin pada dini masa biduan, kala banjo beralih dari instrumen konvensional ciptaan sendiri jadi instrumen dengan style yang lebih modern. Sweeney ikut serta dalam peralihan ini dengan mendesak kreator drum William Boucher dari Baltimore buat membuat banjo dengan cara menguntungkan buat ia jual.

Bagi Arthur Woodward pada tahun 1949, Sweeney mengubah labu dengan kotak suara yang dibuat dari kusen serta ditutup dengan kulit, serta meningkatkan senar kelima pendek dekat tahun 1831. Tetapi, ahli modern Gene Bluestein membuktikan pada tahun 1964 kalau Sweeney bisa jadi tidak berawal dari string ke- 5 ataupun kotak suara.

Banjo terkini ini pada awal mulanya disetel dGdf♯a, walaupun pada tahun 1890- an, ini sudah diganti jadi gcgbd. Banjo dipublikasikan di Inggris oleh tim Sweeney, American Virginia Minstrels, pada tahun 1840- an, serta jadi amat terkenal di ruang nada. Instrumen ini terus menjadi terkenal sepanjang tahun 1840- an sehabis Sweeney mengawali pementasan biduan kelilingnya.

Pada akhir tahun 1840- an instrumen sudah bertumbuh dari kepemilikan Karibia buat bersumber di tempat- tempat di semua Amerika serta melewati Atlantik di Inggris. Diperkirakan pada tahun 1866 kalau bisa jadi terdapat 10. 000 banjo di New York City, naik dari cuma sedikit pada tahun 1844.

Banyak orang terhampar banjo tidak cuma di pementasan biduan, namun pula pementasan obat- obatan, pementasan Wild- West, variety show, serta ekspedisi pementasan vaudeville. Ketenaran banjo pula didorong oleh Perang Kerabat, sebab prajurit di kedua bagian di Angkatan Bumi ataupun Angkatan Laut diperlihatkan banjo yang dimainkan dalam pementasan biduan serta oleh prajurit yang lain. Suatu aksi terkenal dari calon banjoist diawali pada dini tahun 1861.

Antusiasme kepada instrumen itu diucap selaku” kegilaan banjo” ataupun” banjo kegandrungan.” Pada tahun 1850- an, calon player banjo mempunyai opsi buat menolong mereka menekuni instrumen mereka. Terdapat lebih banyak guru yang membimbing dasar- dasar banjo di tahun 1850- an dari di tahun 1840- an.

Baca Juga : 13 Alat Musik Khas Kalimantan Tengah

Terdapat pula instruksi buku petunjuk serta, untuk mereka yang dapat membacanya, nada cap di buku petunjuk. Novel awal dari catatan nada merupakan The Complete Preceptor oleh Elias Howe, diterbitkan dengan julukan alias Gumbo Chaff, beberapa besar terdiri dari lagu- lagu Christys Minstrels. Tata cara banjo awal merupakan instruktur Banjo Briggs( 1855) oleh Tom Briggs. Tata cara lain tercantum Howes New American Banjo School( 1857), serta Phil Rices Method for the Banjo, With or Without a Ahli( 1858).

Buku- buku ini mengarahkan” style bogem mentah” ataupun” style banjo”, mendekati dengan style” lemas” ataupun” martil cakar” modern. Pada tahun 1868, nada buat banjo ada dicetak di suatu majalah, kala J. K. Buckley menulis serta mengaransemen nada terkenal buat Buckleys Monthly Banjoist. Frank B. Converse pula menerbitkan semua koleksi komposisinya di The Complete Banjoist pada tahun 1868, yang melingkupi” polka, waltz, marches, serta clog hornpipes.”

Kesempatan buat bertugas tercantum industri biduan serta sirkus muncul di tahun 1840- an, namun pula pentas terapung serta pentas jenis, cikal akan variety show serta vaudeville.

chordophone

Perlengkapan nada menggosok, perlengkapan nada menggosok, ataupun kordofon merupakan perlengkapan nada yang menciptakan suara dari senar yang bergerak kala seseorang player memainkan ataupun membunyikan senar dengan metode khusus.

Musisi memainkan sebagian perlengkapan nada senar dengan memetik senar dengan jemari ataupun plektrum—dan yang yang lain dengan memukul senar dengan martil kusen enteng ataupun dengan menyikat senar dengan busur.

Di sebagian instrumen keyboard, semacam harpsichord, musisi memencet tombol yang memetik senar. Perlengkapan nada lain menciptakan suara dengan memukul senar, semacam piano.

Dengan instrumen yang ditekuk, player menarik busur bulu jaran yang bercorak kemerah- merahan melewati senar, menyebabkannya bergerak. Dengan hurdy- gurdy, musisi memutar cakra yang ujungnya memegang senar.

Instrumen bow tercantum instrumen string section dari orkestra nada Klasik( biola, viola, cello serta double bass) serta beberapa instrumen yang lain (misalnya, viol serta gamba yang dipakai dalam nada dini dari masa nada Barok serta biola yang dipakai dalam banyak tipe nada) nada wilayah

Seluruh perlengkapan nada menggosok pula dapat dipetik dengan jemari, metode yang diucap” pizzicato”. Bermacam berbagai metode dipakai buat membunyikan bunyi pada gitar listrik, tercantum memetik dengan kuku ataupun plektrum, memetik serta apalagi” mengetuk” pada fingerboard serta memakai korban balik dari amplifier gitar yang keras serta terdistorsi buat menciptakan suara yang berkepanjangan.

Sebagian perlengkapan nada menggosok paling utama dipetik, semacam harpa serta bass listrik. Dalam desain pengelompokan perlengkapan nada Hornbostel- Sachs, yang dipakai dalam organologi, perlengkapan nada menggosok diucap chordophones. Ilustrasi lain tercantum sitar, rebab, banjo, mandolin, ukulele, serta bouzouki.

Di beberapa besar instrumen senar, fibrasi dikirimkan ke tubuh instrumen, yang kerap kali mencampurkan sejenis zona berlubang ataupun tertutup. Badan instrumen pula bergerak, bersama dengan hawa di dalamnya. Fibrasi tubuh instrumen serta lubang ataupun ruang tertutup membuat fibrasi senar lebih terdengar oleh player serta pemirsa. Badan beberapa besar instrumen string berlubang. Tetapi, beberapa—seperti gitar listrik serta instrumen lain yang memercayakan amplifikasi elektronik—mungkin mempunyai bentuk tubuh kusen keras solid

Technique

2 metode yang terpaut akrab dengan banjo 5 senar merupakan lilitan serta drone. Rolls merupakan pola penjarian pendamping tangan kanan yang terdiri dari 8( 8) bunyi yang memilah tiap dosis. Not gema merupakan bunyi kecil kilat[biasanya bunyi kedelapan], umumnya dimainkan pada senar ke- 5( pendek) buat memuat nada- nada melodi[biasanya bunyi kedelapan]. Teknik- teknik ini bersama idiomatis untuk banjo dalam seluruh style, serta suaranya ialah karakteristik khas bluegrass.

Dengan cara historis, banjo dimainkan dengan style martil cakar oleh orang Afrika yang bawa banjo tipe mereka. Sebagian style game lain dibesarkan dari ini.

Clawhammer terdiri dari bogem mentah ke dasar dari satu ataupun lebih dari 4 senar penting dengan telunjuk, jemari tengah ataupun kedua jemari sedangkan drone ataupun senar kelima dimainkan dengan aksi bunda jemari mengangkut( selaku rival dari memetik ke dasar). Nada- nada yang umumnya dibunyikan oleh bunda jemari dengan metode ini, umumnya, pada aksen off. Melodi dapat jadi metode akumulasi yang lumayan kompleks semacam double thumbing serta drop thumb.

Di era kemudian nada Appalachian Mountain, style yang diucap two- finger up- pick pula dipakai, serta tipe tiga- jari yang Earl Scruggs kembangkan jadi” Scruggs” gaya picking disiarkan dengan cara nasional pada tahun 1945 di Grand Ole Opry.]

Sedangkan banjo 5 senar dengan cara konvensional dimainkan dengan fingerpick ataupun jemari itu sendiri, banjo tenor serta banjo plectrum dimainkan dengan pick, bagus buat memetik akord penuh, ataupun sangat biasa dalam nada konvensional Irlandia, memainkan melodi bunyi tunggal.

Klasifikasi

Dalam musikologi, perlengkapan nada menggosok diketahui selaku chordophones. Ini merupakan salah satu dari 5 bagian penting instrumen dalam desain pengelompokan perlengkapan nada Hornbostel- Sachs.

Hornbostel- Sachs memilah chordophones jadi 2 golongan penting: instrumen tanpa resonator selaku bagian integral dari instrumen( yang mempunyai no pengelompokan 31, pula diketahui selaku simpel); serta instrumen dengan resonator itu( yang mempunyai no pengelompokan 32, pula diketahui selaku agregat).

Beberapa besar instrumen barat tercantum dalam golongan kedua, namun piano serta harpsichord tercantum dalam golongan awal. Patokan Hornbostel serta Sachs buat memastikan sub- kelompok mana instrumen masuk merupakan kalau bila resonator bisa dilepas tanpa mengganggu instrumen, hingga diklasifikasikan selaku 31.

Buah pikiran kalau casing piano, yang berperan selaku resonator, bisa jadi dihapus tanpa mengganggu instrumen, bisa jadi nampak abnormal, namun bila kelakuan serta senar piano dikeluarkan dari kotaknya, piano itu sedang dapat dimainkan.

Ini tidak legal buat biola, sebab senar melampaui jembatan yang terdapat di kotak resonator, jadi melepas resonator berarti senar tidak mempunyai tekanan. Curt Sachs pula memilah chordophone jadi 4 subkategori dasar,” kecapi, kecapi, kecapi, serta kecapi.” Kecapi tercantum sitar gayung semacam busur nada, sitar botol dengan botol selaku resonator semacam valiha, sitar rakit di mana sitar botol diikat jadi satu” rakit”,

*sitar kediaman tercantum clavichord serta piano serta dulcimer, serta sitar jauh( ditafsirkan selaku campuran separuh botol serta sitar kediaman) tercantum keluarga Se serta Guzheng.

*Kecapi merupakan perlengkapan nada petik yang melingkupi badan serta” leher yang berperan bagus selaku pegangan ataupun selaku perlengkapan buat meregangkan senar di luar badan.” Keluarga kecapi tidak cuma melingkupi kecapi berleher pendek semacam kecapi, oud, pipa, gitar, citole, gittern, mandore, rubab, serta gambus serta kecapi petik leher jauh semacam tanbura, swarabat, bağlama, bouzouki, veena, theorbo, archlute, pandura, sitar, setar, namun pula instrumen menunduk semacam Yaylı tambur, rebab, erhu, serta semua keluarga biola serta biola.

*Lyre mempunyai 2 tangan, yang mempunyai” kuk” ataupun alang yang menghubungkannya, serta senar antara alang serta kediaman suara. Sachs membaginya jadi kecapi kotak semacam kithara Yunani serta kecapi cawan yang memakai cawan di sisinya dengan kediaman suara kulit.

*Harpa yang mempunyai senar lurus ke kediaman suara.

Previous post Perkembanganya Banjo Dengan Alat Musik Country
Next post Apa Itu Alat Musik yang bernama Banjo,Pengertian Alat Musik Banjo dan Tips Perawatan Banjo Sehari-hari