Sejarah Awal Dari Alat Musik Melodis Banjo – Cerita banjo tidak mempunyai sebuah awal yang tentu. Saat ini terpaut dengan Appalachia, nada bluegrass, serta pengumpulan yang kompleks, banjo bisa melacak akarnya hingga ke Afrika era ke- 13, bila tidak lebih jauh.

classicbanjo – Sejauh jalur, beliau sudah berevolusi dari awal mulanya selaku instrumen pedesaan yang segenap dibuat dari materi natural ke modern, instrumen metal yang diketahui dengan dentingan khasnya.

Dengan player di semua bumi meningkatkan cara- cara terkini buat memakai banjo, ceritanya tentu hendak bersinambung ke arah yang terkini serta tidak tersangka buat tahun- tahun kelak.

Sejarah

Memo dini instrumen yang diketahui semacam banjo berawal dari Afrika sub- Sahara pada era ke- 13. Namun mengenang minimnya memo dari durasi itu, kita bisa memperhitungkan kalau instrumen seragam terdapat di wilayah itu apalagi lebih dini.

Baca Juga : Begini Cara Untuk Memilih Banjo yang Baik

Para pelopor Afrika buat banjo ini tidak tiba ke Bumi Terkini dengan cara raga. Kebalikannya, mereka tiba dalam benak para budak Afrika, yang dengan cara menuntut dipindahkan dari rumah mereka tanpa harta kepunyaan mereka.

Mereka ingat gimana membuat alat- alat adat rumah mereka, serta kala mereka datang mereka buatnya dari materi yang terdapat di tangan. Budak- budak ini awal kali dibawa ke Karibia, jadi akun awal instrumen mendekati banjo di Bumi Terkini berawal dari perkebunan pulau.

Kala aplikasi perbudakan menabur ke darat, nada Afrika serta banjo pula menabur ke situ. Tuan budak mengetahui kalau instrumen yang digemari budak mereka, drum, bisa dipakai buat berbicara di antara perkebunan serta buat menolong merancang makar.

Sebab itu mereka mencegah drum, mengetuai instrumen lain, spesialnya“ alur” semacam yang diucap, jadi jauh lebih biasa. Materi yang dipakai buat membuat banjo simpel: labu berlubang, leher kusen, kulit fauna buat menutupi labu, serta string yang dibuat dari rambut jaran, usus fauna, ataupun materi seragam yang lain.

Banjo Awal

Banjo dini tidak mempunyai fret, 3 ataupun 4 senar berat, serta suara yang lebih dalam, lebih halus dari banjo modern. Kita ketahui kalau banjo sudah menabur dengan cara relatif besar pada tahun 1781, kala Thomas Jefferson melukiskan para budak di perkebunannya, menulis,“ instrumen yang pas buat mereka merupakan Alur, yang mereka membawa kemari dari Afrika.”

Tidak lama setelah itu, orang kulit putih mulai berlatih memainkan perlengkapan nada dari budak serta orang kulit gelap leluasa mereka, spesialnya di Appalachian, di mana kepala banjo umumnya terbuat dari kulit groundhog.

Penyebaran banjo maju dengan kilat pada tahun 1830- an serta 1840- an, kala musisi kulit putih semacam Joel Sweeney serta Serta Emmet memopulerkan sesuatu wujud hiburan yang diketahui selaku pementasan biduan.

Mereka menunjukkan nada yang dengan cara agresif memperolok- olokkan adat Afrika- Amerika dalam banyak permasalahan, timbul dengan gabus yang terbakar menyikat kulit mereka dalam aplikasi yang diketahui selaku blackface. Band- band mereka umumnya terdiri dari banjo, biola, tulang, serta gendang.

Pada tahun 1840- an, ratusan kaum biduan dibangun serta bisa diamati di semua Amerika Sindikat serta sekelilingnya. Joel Sweeney apalagi memainkan banjo buat Istri raja Victoria di Inggris, di mana beliau menaruh alas buat ketenaran instrumen yang bersinambung sampai hari ini.

Pementasan biduan bawa dan banjo yang lebih modern dengan sebagian kemajuan berarti, yang sangat berarti di antara mereka merupakan senar kelima. Bersamaan metode penciptaan jadi lebih mutahir, metode kemampuan semacam pengumpulan cepat- api menjajaki.

Sepanjang Perang Awam, player banjo menghibur gerombolan di kedua bagian. Sehabis perang, banyak musisi kulit putih berupaya buat membebaskan banjo dari hiburan lowbrow yang ditawarkan oleh blackface minstrelsy.

Di Universitas, orkestra banjo timbul, memakai sebagian dimensi banjo yang berlainan buat memainkan lebih banyak nada tarian orkestra Eropa semacam waltz. Player Virtuoso banjo apalagi hendak melaksanakan rekreasi solo, memainkan concerto klasik dengan arak- arakan piano di akhir 1800- an.

Pada dini era kedua puluh, vaudeville sudah mengambil alih keberanian wajah gelap selaku hiburan yang terkenal dikala itu, namun banjo senantiasa jadi bagian penting dari banyak pementasan lawakan dengan candaan, lagu- lagu lucu, serta hiburan biasa.

Sedangkan itu, di pedesaan Selatan, banjo lalu berkembang dalam ketenaran selaku instrumen orang, serta imigran dari Eropa memainkan tipe nada orang dari bumi lama di banjo.

Style main regional bertumbuh dari durasi ke durasi, alhasil bintang besar awal Grand Ole Opry, Mamak Dave Macon, bisa main sebesar 17 style berlainan. Nada dikala ini diucap“ nada hillbilly,” suatu sebutan yang melingkupi para pelopor bagus nada country serta barat serta bluegrass.

Pula di Selatan, banjo memainkan kedudukan berarti dalam pengembangan nada jazz dini serta blues. Band- band jazz di New Orleans serta tempat lain biasanya lebih menggemari banjo dari gitar di bagian irama pada tahun- tahun dini.

Kemajuan Tahun 1920- an

Apalagi musikal jazz dini tahun 1920- an di timur laut memakai satu ataupun lebih banjo di orkestra. The Great Depression, bagaimanapun, menimbulkan beberapa besar band jazz alih ke gitar, yang dekat sepertiga semahal banjo.

Nada bluegrass modern mencuat selaku jenis di tahun 1940- an serta 1950- an. Akarnya dalam nada orang dari Skotlandia, Irlandia, serta Inggris, dimainkan oleh penduduk di pegunungan Appalachian.

Instrumen bluegrass band tercantum biola, banjo, gitar, kediaman mencuci, mandolin, serta dobro, versi gitar dengan resonator metal.

Player banjo bluegrass yang sangat populer dari seluruhnya, Earl Scruggs( 1924- 2012), bertanggung jawab buat betul- betul memopulerkan instrumen dengan cara nasional, menginspirasi banyak pengikut yang menjiplak tekniknya serta membuat band bluegrass dari laut ke laut yang bercahaya.

Di bluegrass, semacam dalam jazz, para musisi umumnya mengubah solo improvisasi bersumber pada lagu- lagu populer.

Baca Juga : Daftar Alat Musik Tradisional Kalimantan Barat

Banjo kerap memainkan kedudukan yang lebih ritmis serta menyertainya dalam bluegrass, namun tingkatan kemampuan serta metode yang kompleks sudah meningkatkan banjo jadi instrumen solo yang amat ahli dalam komunitas bluegrass.

Semenjak Earl Scruggs, banjo lalu membuat inovasi dalam nada dari jazz ke nada klasik ke bumi. Musisi keluhan semacam Pete Seeger memainkan banjo di tahun 50- an serta 60- an. Komposer klasik semacam Kurt Weill, Ernst Krenek, serta baru- baru ini Hans Werner Henze sudah memasukkan banjo ke dalam orkestra klasik.

Pengarang lagu semacam Sufjan Stevens membuat instrumen terkenal di komunitas nada orang, serta penghibur semacam Steve Martin kembali ke kedudukan lawakan instrumen kembali ke vaudeville serta tadinya.

Bagian Dari Banjo

Banjo modern mempunyai 2 bagian penting, leher serta rakitan jambangan. Leher diawali dengan stock head ataupun peghead, sebagian kusen yang tujuan kuncinya merupakan buat menggenggam tuner serta membagikan dasar buat senar. Tuner banjo umumnya mengulurkan bagian balik stock head, melainkan buat string Gram besar, yang lebih pendek serta mempunyai tuner di bagian leher instrumen.

Di atas leher merupakan sebagian kusen keras yang diketahui selaku fingerboard, yang mempunyai fret serta inlay dipasang ke dalam kusen buat menghasilkan bunyi yang amat cermat.

Kusen leher itu sendiri mempunyai batang metal yang melaluinya yang diketahui selaku batang truss. Menunduk batang truss membolehkan adaptasi ke arah leher serta menolong melindungi kemantapan. Bagian penting lain dari banjo, rakitan jambangan, menyamai drum serta membagikan antisipasi suara yang luar lazim dari banjo.

Bagian atas, ataupun kepala, rakitan jambangan merupakan jaringan bergerak, saat ini terbuat dari Mylar namun awal mulanya dibuat dari kulit fauna. Ini berperan selaku pangkal penting dengungan instrumen, kediaman suara. Suatu jembatan yang dapat dipindahkan menggenggam ikatan di atas kepala.

Bagian sistemis penting dari rakitan jambangan merupakan pelek, bagian kusen bulat yang sediakan dasar buat bagian- bagian yang lain. Kepala dipegang di tempat oleh bundaran penegang metal, yang melampaui kepala serta bisa dikencangkan ataupun dilonggarkan memakai serangkaian pengait serta mur.

Di dalam banjo terdapat cincin bunyi, yang dapat terbuat dari metal ataupun kusen. Materi yang dipakai mempengaruhi mutu bunyi instrumen. Sebagian banjo mempunyai punggung terbuka; yang lain, bagaimanapun, mempunyai bagian kusen bonus di bagian balik yang diketahui selaku resonator.

Resonator menghindari suara lenyap lewat bagian balik instrumen serta memfaalkan suara ke depan, membagikan tingkatan daya muat yang jauh lebih kokoh serta membolehkan instrumen memotong pita bluegrass.

Previous post Begini Cara Untuk Memilih Banjo yang Baik
Next post Perkembanganya Banjo Dengan Alat Musik Country